Minggu, 20 November 2011

ANEMIA. Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh. Penyebab umum dari anemia: Perdarahan hebat Akut (mendadak) Kecelakaan Pembedahan Persalinan Pecah pembuluh darah Kronik (menahun) Perdarahan hidung Wasir (hemoroid) Ulkus peptikum Kanker atau polip di saluran pencernaan Tumor ginjal atau kandung kemih Perdarahan menstruasi yang sangat banyak Berkurangnya pembentukan sel darah merah Kekurangan zat besi Kekurangan vitamin B12 Kekurangan asam folat Kekurangan vitamin C Penyakit kronik Meningkatnya penghancuran sel darah merah Pembesaran limpa Kerusakan mekanik pada sel darah merah Reaksi autoimun terhadap sel darah merah: Hemoglobinuria nokturnal paroksismal Sferositosis herediter Elliptositosis herediter Kekurangan G6PD Penyakit sel sabit Penyakit hemoglobin C Penyakit hemoglobin S-C Penyakit hemoglobin E Thalasemia. Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung. Seperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga harus ditujukan pada penyebab terjadinya anemia. Misalnya anemia yang disebabkan oleh perdarahan pada usus maka perdarahan itu harus kita hentikan untuk mencegah berlanjutnya anemia. Jika memang diperlukan, operasi dapat dilakukan pada keadaan tertentu. Suplemen besi diperlukan pada anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan zat besi. Pemberian suntikan vitamin B12 diperlukan untuk mengkoreksi anemia pernisiosa. Transfusi darah merupakan pilihan untuk anemia yang disebabkan oleh perdarahan hebat. Berikut adalah beberapa makanan yang kaya akan zat besi: 1. Aprikot Buah ini mengandung zat besi yang sempurna untuk memastikan tubuh mendapatkan asupan zat besi. . 2. Bit hijau Bit hijau merupakan sumber vitamin A dan B2. Bit hijau juga dapat memperkaya darah dengan besi dan mangan. 3. Chard Chard merupakan sayuran yang mengandung vitamin A dan zat besi. 4. Jagung Jagung kaya akan zat besi dan tembaga. Jagung juga menjadi sumber yang baik untuk vitamin A dan C. 5. Telur Telur kaya akan semua mineral, termasuk besi, dan vitamin B. Telur ideal dikonsumsi saat sarapan karena mengandung jumlah energi memadai. 6. Kangkung Kangkung adalah sumber yang sangat baik untuk vitamin A dan vitamin B serta C. Kangkung mengandung jumlah tinggi zat besi, kalsium, dan kalium. 7. Molase Molase menyediakan sumber zat besi yang sangat baik untuk mengatasi anemia. 8. Kismis Kismis mengandung zat besi yang sangat tinggi. Kismis juga merupakan makanan yang bersifat basa dan dapat membantu mengatasi kondisi asam tubuh. 9. Bayam Selain zat besi, bayam juga mengandung vitamin A. Bayam harus menjadi bagian diet rutin semua orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gimana gan?