Minggu, 27 November 2011

Tahun Hijriah (sejarah dan sistem penanggalannya)

Kalender Hijriyah atau Kalender Islam (bahasa Arab: ﻱﺮﺠﻬﻟﺍ ﻢﻳﻮﻘﺘﻟﺍ; at-taqwim al- hijri), adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan
tanggal atau bulan yang
berkaitan dengan ibadah, atau
hari-hari penting lainnya.
Kalender ini dinamakan Kalender
Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah
tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M. Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas
Islam, Kalender Hijriyah juga
digunakan sebagai sistem
penanggalan sehari-hari.
Kalender Islam menggunakan
peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan
kalender biasa (kalender Masehi)
yang menggunakan peredaran
matahari.

Sejarah
Penentuan dimulainya sebuah
hari/tanggal pada Kalender
Hijriyah berbeda dengan pada
Kalender Masehi. Pada sistem
Kalender Masehi, sebuah hari/
tanggal dimulai pada pukul 00.00 waktu setempat. Namun pada
sistem Kalender Hijriah, sebuah
hari/tanggal dimulai ketika
terbenamnya matahari di tempat
tersebut. Kalender Hijriyah dibangun
berdasarkan rata-rata silkus
sinodik bulan kalender lunar (qomariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan
menggunakan siklus sinodik
bulan, bilangan hari dalam satu
tahunnya adalah (12 x 29,53059
hari = 354,36708 hari).Hal inilah
yang menjelaskan 1 tahun Kalender Hijriah lebih pendek
sekitar 11 hari dibanding dengan
1 tahun Kalender Masehi. Faktanya, siklus sinodik bulan
bervariasi. Jumlah hari dalam
satu bulan dalam Kalender Hijriah
bergantung pada posisi bulan,
bumi dan matahari. Usia bulan
yang mencapai 30 hari bersesuaian dengan terjadinya
bulan baru (new moon) di titik
apooge, yaitu jarak terjauh
antara bulan dan bumi, dan pada
saat yang bersamaan, bumi
berada pada jarak terdekatnya dengan matahari (perihelion).
Sementara itu, satu bulan yang
berlangsung 29 hari bertepatan
dengan saat terjadinya bulan
baru di perige (jarak terdekat
bulan dengan bumi) dengan bumi berada di titik terjauhnya dari
matahari (aphelion). dari sini
terlihat bahwa usia bulan tidak
tetap melainkan berubah-ubah
(29 - 30 hari) sesuai dengan
kedudukan ketiga benda langit tersebut (Bulan, Bumi dan Matahari) Penentuan awal bulan (new
moon) ditandai dengan
munculnya penampakan
(visibilitas) Bulan Sabit pertama
kali (hilal) setelah bulan baru
(konjungsi atau ijtimak). Pada fase ini, Bulan terbenam sesaat
setelah terbenamnya Matahari,
sehingga posisi hilal berada di
ufuk barat. Jika hilal tidak dapat
terlihat pada hari ke-29, maka
jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan menjadi 30 hari. Tidak
ada aturan khusus bulan-bulan
mana saja yang memiliki 29 hari,
dan mana yang memiliki 30 hari.
Semuanya tergantung pada
penampakan hilal.

Nama-nama bulan
Muharram 30
Safar 29
Rabiul awal 30
Rabiul akhir 29
Jumadil awal 30
Jumadil akhir 29
Rajab 30
Sya'ban 29
Ramadhan 30
Syawal 29
Dzulkaidah 30
Dzulhijjah 29/(30)

Nama-nama hari
Kalender Hijriyah terdiri dari 7
hari. Sebuah hari diawali dengan
terbenamnya matahari, berbeda
dengan Kalender Masehi yang
mengawali hari pada saat tengah
malam. Berikut adalah nama- nama hari:
1. al-Ahad (Minggu)
2. al-Itsnayn (Senin)
3. ats-Tsalaatsa' (Selasa)
4. al-Arba'aa / ar-Raabi' (Rabu)
5. al-Khamsatun (Kamis)
6. al-Jumu'ah (Jumat)
7. as-Sabat (Sabtu)

Penentuan kapan dimulainya
tahun1 Hijriah dilakukan 6 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad. Namun demikian, sistem yang mendasari Kalender
Hijriah telah ada sejak zaman
pra-Islam, dan sistem ini direvisi
pada tahun ke-9 periode
Madinah.
Sebelum datangnya Islam, di
tanah Arab dikenal sistem
kalender berbasis campuran
antara Bulan (komariyah) maupun Matahari (syamsiyah). Peredaran bulan digunakan, dan
untuk mensinkronkan dengan
musim dilakukan penambahan
jumlah hari (interkalasi). Pada waktu itu, belum dikenal
penomoran tahun. Sebuah tahun
dikenal dengan nama peristiwa
yang cukup penting di tahun
tersebut. Misalnya, tahun dimana Muhammad lahir, dikenal dengan sebutan "Tahun Gajah", karena
pada waktu itu, terjadi
penyerbuan Ka'bah di Mekkah
oleh pasukan gajah yang dipimpin
oleh Abrahah, Gubernur Yaman
(salah satu provinsi Kerajaan Aksum, kini termasuk wilayah Ethiopia).
Setelah wafatnya Nabi
Muhammad, diusulkan kapan
dimulainya Tahun 1 Kalender
Islam. Ada yang mengusulkan
adalah tahun kelahiran
Muhammad sebagai awal patokan penanggalan Islam. Ada yang
mengusulkan pula awal patokan
penanggalan Islam adalah tahun
wafatnya Nabi Muhammad. Akhirnya, pada tahun 638 M (17
H), khalifah Umar bin Khatab
menetapkan awal patokan
penanggalan Islam adalah tahun
dimana hijrahnya Nabi Muhammad
dari Mekkah ke Madinah. Penentuan awal patokan ini
dilakukan setelah menghilangkan
seluruh bulan-bulan tambahan
(interkalasi) dalam periode 9
tahun. Tanggal 1 Muharam Tahun
1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622, dan tanggal ini bukan berarti tanggal
hijrahnya Nabi Muhammad.
Peristiwa hijrahnya Nabi
Muhammad terjadi bulan
September 622. Dokumen tertua
yang menggunakan sistem Kalender Hijriah adalah papirus di Mesir pada tahun 22 H, PERF 558.